repost : http://www.jurukunci.net/2011/12/puaka-di-sungai-kapuas-kisah-misteri.html
Sungai Kapuas, sebuah sungai
terpanjang di Indonesia
yang mungkin orang Indonesia sendiri tidak banyak yang mengenalnya. Sungai Kapuas membentang dari arah Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu dan bermuara di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Aku punya cerita tentang masa kecilku yang tidak akan aku lupakan tentang misteri ‘penunggu’ atau penjaga di Sungai Kapuas ini. Ini cerita ketika aku masih duduk dikelas 2 SMP, atau sekitar tahun 1994.
yang mungkin orang Indonesia sendiri tidak banyak yang mengenalnya. Sungai Kapuas membentang dari arah Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu dan bermuara di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Aku punya cerita tentang masa kecilku yang tidak akan aku lupakan tentang misteri ‘penunggu’ atau penjaga di Sungai Kapuas ini. Ini cerita ketika aku masih duduk dikelas 2 SMP, atau sekitar tahun 1994.
Dari zaman dahulu kala aku sering
mendengar mitos adanya “puaka” dan istana jin didasar sungai kapuas.. tapi
benarkah itu? Hingga kini aku sendiri tidak tahu kebenarannya. Puaka
adalah sebutan masyarakat setempat yang artinya penunggu atau hantu penunggu,
atau identik dengan sesuatu mahluk yang besar dan tinggal sejak lama disuatu
wilayah. Aku tinggal di pinggir sungai kapuas, tepatnya di kelurahan
tanjung kapuas kota Sanggau kalimantan Barat. Waktu itu kegiatan Mandi
Cuci Kakus kami lakukan di meting (jamban, kakus) yang terapung dipinggiran sungai.
Aku sangat hobby sekali berenang,
setiap mandi sore aku selalu menghabiskan waktu di sungai kapuas ini.
Sungai kapuas adalah sungai yang sangat besar, lebarnya bisa mencapai 600 meter
dan dalamnya ketika pasang bisa lebih dari 15 meter. Sungai ini terlihat
tenang namun sebenarnya lumayan deras dan menghanyutkan, sehingga anak2 kecil
di kampungku itu sering sekali bermain dengan menghanyutkan diri dari hulu
sungai ke hilir sungai. Menghanyutkan diri maksudnya menaiki pelampung
yang terbuat dari ban dalam bekas yang besar, kalo ban dalam motor terlalu
kecil hehe.. Istilah dalam bahasa Sanggau dikenal dengan nama “nganyut”
artinya menghanyutkan.

Bermain nganyut ini sangat
mengasyikkan dan dilakukan beramai-ramai.. karena kalo sendirian gak seru.
Caranya cukup dengan membawa sebuah pelampung besar kemudian berjalan melewati
tepi sungai ke arah hulu sejauh-jauhnya. Kemudian setelah mendapatkan
tempat yang cukup jauh, kami berenang menuju ketengah –tengah sungai atau
sejauh2nya dari tepi sungai. Arus yang deras tanpa riak membuat kami
seolah2 berjalan dengan sendirinya diatas pelampung tersebut, dengan demikian
kami bisa sambil menikmati pemandangan ditepi sungai maupun langit.
Setelah sampai dihilir sungai atau
jamban tempat pertama kali kami berkumpul, pelampung kami kayuh hingga ketepi
dan naik keatas jamban… selanjutnya kami bisa mengulanginya berulang kali
sampai puas.
Waktu itu hari sangat cerah, langit2
nampak biru dengan cuaca yang tidak terlalu panas. Aku pun bertemu dengan
teman2 sekampungku untuk sama2 nganyut di sungai kapuas… Tak diduga ternyata
yang ikut bermain sangat ramai sekali, kalau tidak salah mungkin sekitar 5-6
pelampung besar, satu pelampung bisa muat untuk 3 orang.
Di tengah sungai, kami dengan
riangnya menikmati pemandangan sambil menghanyut oleh aliran sungai.. ada yang
cerita2, ada yang bernyanyi, ada yang salto2 dari atas pelampung dan ada yang
melamun. Entah kenapa ada juga beberapa kawan yang ngomong2 kotor dan
makian ketika kami ditengah sungai itu… Tiba-tiba, langit menghitam… cuaca yang
cerah tiba2 gelap dan angin tiba2 bertiup dengan kencang.. hujan deraspun turun
mendadak. Kala itu aku justru kegirangan dan bertepuk tangan, karena kalo
mandi disungai ketika hujan sangatlah asyik rasanya.

Tetapi tawa riang ku tadi mendadak
menjadi mencekam, tiba2 sebuah petir besar menyambar kearah yang tidak jauh
dari kami… sambarannya nyaris mengenai air tersebut. Tak ayal lagi
formasi pelampung kami pun berantakan karena semua ketakutan, semuanya langsung
berenang menuju tepi sungai. Anehnya, ketika kami sudah sampai ditepi
sungai… hujanpun mendadak berhenti, dan tiba2 angin hitam yang tadinya ada
sedikit demi sedikit terhapus dan pergi.
Kejadian aneh ini sama sekali tidak
kami sadari.. hehe maklum masih anak kecil, belum ngerti dan masih lugu.
Kami pun pulang kerumah masing2 dan kembali janjian untuk bertemu lagi besok.
Besoknya seperti biasa kami
berkumpul lagi, kali ini jumlahnya makin banyak.. mungkin sekitar 8-10
pelampung aku tidak ingat. Dan kali ini kami pun lebih jauh lagi menuju
hulu sungai agar makin lama terhanyutnya., belum lagi kami pun makin ketengah
dan mungkin lebih ketengah lagi dari hari kemarin. Seperti biasa, kami
menikmati pemandangan dari tengah sungai melalui pelampung yang terhanyut
tersebut. Ada yang nyanyi, ada yang ketawa2, ada yang cerita2, ada yang
melamun… itulah aku, aku melamun memandangi seberang sungai sambil
bersenandung.
Tiba2 aku melihat ada gelombang yang cukup besar datang dari arah tengah sungai menuju ketepi sungai. Aku mengira itu adalah gelombang akibat speed boat yang lewat.. dan akupun sama seperti kemarin bertepuk2 tangan gembira.. “woii gelombang woii gelombang!!” kataku kegirangan.. kawan2 pun merasa girang karena kalau ada gelombang akan lebih seru bisa mengayun2 di pelampung.
Tetapi apa yang terjadi ? ketika gelombang yang datang dari jauh itu mendekat, ternyata gelombang tersebut lebih tinggi dari yang kami bayangkan.. besarnya seperti ombak laut.. sekitar satu meter begitu. Kami pun semuanya terpelanting dan terbawa ke tepi sungai akibat dorongan gelombang besar aneh itu.
Jamban2 yang ada ditepi sungai juga terhempas ketepi akibat gelombang besar itu, ada yang lagi nyuci dijamban juga terjatuh karena sapuan gelombang tersebut. Apa ya..? kami pun keheranan.. karena tidak ada speed biat yang melintas dan tidak ada hal2 lain yang menyebabkan adanya gelombang di sungai saat itu. Kemudian datanglah Pak Itam menghampiri kami.. orang tua yang paling disegani dikampungku datang menghampiri kami dan memarahi kami.. “Kalian… puaka marah dengan kalian tahu nggak!! Besok2 jangan lagi main2 ditengah kapuas..!! kalian dengar ?” kami pun mengangguk dan membubarkan diri.
Setelah kejadian itu aku tak pernah bermain lagi di sungai… Hingga kini kejadian misterius ini masih aneh bagiku. Mana ada hujan yang sangat lebat mendadak berhenti dan langsung cerah dalam waktu singkat, dan selama bertahun2 aku mandi di sungai baru kali itu aku melihat gelombang sebesar itu yang hampir tidak pernah terjadi di sungai.
Puaka Sungai Kapuas Berbentuk Ular ?
Tiba2 aku melihat ada gelombang yang cukup besar datang dari arah tengah sungai menuju ketepi sungai. Aku mengira itu adalah gelombang akibat speed boat yang lewat.. dan akupun sama seperti kemarin bertepuk2 tangan gembira.. “woii gelombang woii gelombang!!” kataku kegirangan.. kawan2 pun merasa girang karena kalau ada gelombang akan lebih seru bisa mengayun2 di pelampung.
Tetapi apa yang terjadi ? ketika gelombang yang datang dari jauh itu mendekat, ternyata gelombang tersebut lebih tinggi dari yang kami bayangkan.. besarnya seperti ombak laut.. sekitar satu meter begitu. Kami pun semuanya terpelanting dan terbawa ke tepi sungai akibat dorongan gelombang besar aneh itu.
Jamban2 yang ada ditepi sungai juga terhempas ketepi akibat gelombang besar itu, ada yang lagi nyuci dijamban juga terjatuh karena sapuan gelombang tersebut. Apa ya..? kami pun keheranan.. karena tidak ada speed biat yang melintas dan tidak ada hal2 lain yang menyebabkan adanya gelombang di sungai saat itu. Kemudian datanglah Pak Itam menghampiri kami.. orang tua yang paling disegani dikampungku datang menghampiri kami dan memarahi kami.. “Kalian… puaka marah dengan kalian tahu nggak!! Besok2 jangan lagi main2 ditengah kapuas..!! kalian dengar ?” kami pun mengangguk dan membubarkan diri.
Setelah kejadian itu aku tak pernah bermain lagi di sungai… Hingga kini kejadian misterius ini masih aneh bagiku. Mana ada hujan yang sangat lebat mendadak berhenti dan langsung cerah dalam waktu singkat, dan selama bertahun2 aku mandi di sungai baru kali itu aku melihat gelombang sebesar itu yang hampir tidak pernah terjadi di sungai.
Puaka Sungai Kapuas Berbentuk Ular ?


Entah benar entah tidak, menurut
cerita yang masih dicari kebenarannya… dikatakan bahwa Sungai Kapuas yang
membentang di Kota Sanggau Kapuas memiliki kerajaan di alam ghaib. Selain
itu ada pula Puaka (Mahluk Ghaib) yang menjaga sungai tersebut.
Diceritakan bahwa ada seekor ular
besar yang melintang didasar sungai kapuas (di alam ghaib nya). Dimana
ekornya tepat di muara Sungai Sekayam dan kepalanya ada di daerah pancur aji..
Daerah pancur aji ini terletak di tikungan sungai kapuas, apabila
air pasang maka akan ada pusaran besar di tikungan tersebut.
Pancur Aji memiliki Air terjun
setinggi 7 tingkat, untuk mencapai tingkat teratasnya sangat sulit dan perlu
mendaki.. Dulu saya pernah menuju ke tingkat 7 dari air terjun ini, waktu itu
saya mendatanginya melewati sungai kapuas dan masuk lewat anak sungai yang
kecil di tepi sungai kapuas. Sekarang ada tempat wisata Pancur Aji di
kota Sanggau, namun saya tidak tahu apakah air terjun di tempat wisata ini
adalah Pancur Aji yang pernah saya datangi 10 tahun yang lalu.. karena waktu
itu saya masuk lewat anak sungai.
Bila diperhatikan dari pengalaman misteri diatas, bahwa ada gelombang mendatar dan mengarah hanya kesebelah tepi sungai.. artinya ada sebuah benda atau mahluk panjang yang mengibaskan tubuhnya secara satu arah sehingga membentuk gelombang aneh itu.. benar gak ya?
Kalau itu gelombang karena speed boat, jelas tidak mungkin.. karena tidak ada speed yang melintas dan tidak mungkin ada speed yang membuat gelombang seaneh itu. Dan mengapa hanya satu arah? Seharusnya gelombang yang berasal dari tengah sungai akan mengarah dari sisi tepi kiri dan tepi kanan sungai. (lihat gambar). Sedangkan gelombang yang kami lihat adalah dari seberang sungai ke arah tepi sungai tempat kami menghanyut.
Bila diperhatikan dari pengalaman misteri diatas, bahwa ada gelombang mendatar dan mengarah hanya kesebelah tepi sungai.. artinya ada sebuah benda atau mahluk panjang yang mengibaskan tubuhnya secara satu arah sehingga membentuk gelombang aneh itu.. benar gak ya?
Kalau itu gelombang karena speed boat, jelas tidak mungkin.. karena tidak ada speed yang melintas dan tidak mungkin ada speed yang membuat gelombang seaneh itu. Dan mengapa hanya satu arah? Seharusnya gelombang yang berasal dari tengah sungai akan mengarah dari sisi tepi kiri dan tepi kanan sungai. (lihat gambar). Sedangkan gelombang yang kami lihat adalah dari seberang sungai ke arah tepi sungai tempat kami menghanyut.

Secara logika jelas ini tidak masuk akal, hmm… saya mencoba menguak kebenaran misteri ini bertahun2 tapi tetap bingung. Dan ketika saya kembali mengingat puaka yang diceritakan orang2 zaman dulu itu mungkin saja benar.. bisa jadi puaka tersebut mengibaskan ekornya atau membuat gelombang satu arah dengan ekornya.. apa mungkin benar??
Jelas tidak ada bukti yang bisa
menguatkan misteri penunggu sungai kapuas di kota Sanggau ini, tetapi misteri
ini tetap aku ingat sampai kapanpun. Kejadian aneh yang membingungkan dan
tidak pernah terekspose sebelumnya… masih dicari kebenarannya.
Assalamu'alaikum..
BalasHapusMakasih atas ceritanya, Bang. Ceritanya sangat menarik dan bagus.
Bolehkah saya mengambil cerita yang abang dengan teman2 bermain "nganyut" di Sungai Kapuas itu sebagai inspirasi untuk cerita saya?
Terima kasih sebelumnya.